Senin, 30 Maret 2009

KRITIK KARYA ARSITEKTUR

Gereja blenduk merupakan salah satu gereja tetua di jawa yang di bangun pada masa penjajahan Belanda dan masih tetap digunakan sampai sekarang.
Gereja ini mempunyai bentuk yang unik dan gaya arsitektur yang mengikuti gaya arsitektur luar negri.





Berikut ini beberapa bagian yang menjadi hasil pengamatan saya:
1.Bentuk bangunan
Stuktur bangunan yang terbuat beton dan mengikuti gaya arsitek eropa ini menjadi keunikan tersendiri. tapi sayang struktur yang sperti itu tidak bisa meyesuaikan terhadap iklim yang ada di Indonesia. Dengan bentuk yang dominan tertutup dan berdingding tebal membuat bangunan ini tidak cocok dengan iklim tropis di Indonesia. Ditambah lagi sirkulasi udara yang kurang dan dominan tetutup membuat kita merasa gerah ketika berada di dalam ruangan.

2. bentuk atap
Bentuk atap yang menyerupai kubah membuat karakteristik gereja menjadi pudar. Apabila dibandingkan dengan gereja lain yang ada di indonesia yang di buat menyerupai menara maka banguna gereja yang satu ini sangatlah berbeda. Apabila kita mengamati dengan sekilas maka gereja ini menyerupai mesjid dengan ciri khas kubahnya.

3. Kapasitas yang kecil
Gereja yang merupakan rumah ibadah dan yang pasti memiliki banyak pengunjung sepertinya tdak direspon oleh sang arsitek. Ukuran ruang yang relatif kecil akan membuat ruangan ini tambah sesak, apalagi ketika jemaat yang mengikuti kebaktian sangat banyak Hal ini akan membuat kenyamanan ketika berada di dalam ruangan akan terganggu.


Demikianlah hasil pengamatan yang saya lakukan dan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.. God Bless

3 komentar:

wahyu mengatakan...

1. dinding tebal--> menurut saya, justru membuat ruangan menjadi sejuk.
2. bentuk kubah --> perbedaan dengan gereja-gereja pada umumnya membuatnya terlihat unik
3. kapasitas ruangan --> mungkin dulu jemaatnya tak sebanyak sekarang
...
jangan langsung nge-judge gitu dong, pasti ada pertimbangannya...

Unknown mengatakan...

pemilik blog pasti bukan arsitek

Faril mengatakan...

hoho,,jika ingin me-review sebuah bangunan,,jangan asal review dong..kamu mesti melihat dari berbagai sisi,,termasuk sejarah perancangan

1.tembok tebal jadi panas...hal itu sudah disiasati dengan jumlah bukaan (pintu dan jendela) yang banyak..
2. bentuk kubah..siapa bilang kubah itu ciri khas Masjid??justru kubah adalah atap bangunan di Eropa zaman renaissance,,jadi diterapkan pula pada bangunan ibadahnya (Nasrani)..
sedangkan ciri khas atap Masjid tergantung dari daerahnya,,di Jawa ciri khas atap Masjid adalah atap tumpang..
3. Kapasitas ruangan..jemaat yang hendak ditampung adalah penduduk Little Netherland (skarang Kota Lama Semarang)..jadi bisa dibayangkan berapa jumlah jemaatnya,,sangat sedikit..terlebih jumlah Nasrani waktu itu memang hanya orang Eropa..

jika ingin me-review,sebaiknya Anda mencari bahan referensi yang tepat,lalu telusuri sejarah dan konsep perancangannya..
Terimakasih..